Pages

Labels

Copyright by Amirul DW ©. Powered by Blogger.

Sunday, August 26, 2012

Telomer Kromosom Mampu Prediksi Kematian Anda



Orang tua umumnya memiliki telomer kromosom lebih pendek daripada orang yang lebih muda, para ilmuwan meyakini bahwa panjang telomer menjadi penanda dan pengukur usia serta kesehatan sel.

Seperti dalam mitos Yunani, waktu yang dihabiskan manusia yang hidup di bumi ditentukan saat lahir dengan benang takdir. Genetika modern menunjukkan bahwa orang-orang Yunani memiliki DNA tertentu yang dikaitkan dengan harapan hidup. Percobaan tahun lalu mengungkap ide-ide lama tentang adanya nasib.

Telomer Kromosom Prediksi Usia Manusia

DNA yang membentuk gen manusia terjalin 46 kromosom, yang masing-masing berakhir dengan Telomer, DNA yang melindungi kromosom seperti ujung plastik pada tali sepatu. Telomer kromosom cukup panjang saat lahir dan sedikit memperpendek setiap kali sel membelah yang pada akhirnya setelah puluhan pembelahan, sisa-sisa telomer sangat sedikit dan sel menjadi tidak aktif atau mati.

Saat ini peneliti menemukan pemahaman baru, bahwa pengalaman dapat mempengaruhi telomer kromosom sebagai bukti baru dampak terhadap alam. Dalam studi Universitas Duke, peneliti menganalisis sampel DNA anak-anak berusia 5 tahun hingga mereka usia 10 tahun. Selama selang waktu tersebut, sebagian telah mengalami kekerasan fisik atau intimidasi, atau menyaksikan orang dewasa terlibat dalam kekerasan dalam rumah tangga.

Anak-anak yang mengalami berbagai bentuk kekerasan memiliki erosi telomer tercepat, dibandingkan dengan anak-anak yang mengalami satu jenis kekerasan, atau tidak mengalami kekerasan sama sekali.

Sementara studi lain yang dilakukan Rumah Sakit Wanita di Boston, mengisyaratkan kemungkinan adanya efek fisik, stres kronis. Di antara 5243 sampel perawat nasional, mereka yang menderita fobia memiliki telomer kromosom lebih pendek secara signifikan dibandingkan mereka yang tidak.


Telomer sangat penting untuk melindungi ujung kromosom, ketika telomer menjadi ‘sangat pendek’ maka akan ada konsekuensi, seperti peningkatan risiko penyakit yang berkaitan dengan usia.
Para ilmuwan tidak mengerti secara persis bagaimana pengalaman hidup negatif mampu mempercepat erosi, atau bagaimana mencegah kehilangan telomer pada perilaku positif. Terkait beberapa penyakit di mana telomer kromosom terlibat secara langsung, peneliti tidak dapat mengatakan ‘apakah telomere lebih pendek menyebabkan penuaan atau hanya menyertainya?‘

Sementara para peneliti menambahkan hal-hal yang dapat mempersingkat telomer kromosom, diantaranya merokok dan penyakit menular yang memusatkan kerusakan untuk memperlambat degradasi telomer. Dalam sebuah penelitian di Jerman, orang yang berusia 40-an dan 50-an memiliki telomer kromosom sekitar 40 persen lebih pendek daripada orang yang berusia 20-an jika mereka kurang bergerak, tetapi hanya 10 persen lebih pendek jika mereka sering beraktifitas.

Menurut ilmu baru telomer, manusia mampu bertahan hidup hingga batas tertentu, dengan mempengaruhi kehidupan positif dalam sisa waktu yang dimiliki.

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis