Pages

Labels

Copyright by Amirul DW ©. Powered by Blogger.

Monday, December 31, 2012

Berputar pada Tiga Sumbu : Pitch, Roll, Yaw

Ketika pilot mengendalikan pesawatnya dengan meggerakkan aileron, flap, elevator, dan rudder, pesawat akan bergerak dengan cara kombinasi putaran pada tiga sumbu. 



Jadi, gerak pesawat yang begitu kompleks, dapat kita tinjau dari gerakan translasi titik pusat massa pesawat terhadap lintasannya dan gerak pesawat itu sendiri terhadap titik pusat massanya. Gerak pesawat terhadap titik massanya ini merupakan kombinasi gerak rotasi pesawat terhadap tiga sumbu putar yang ada pada dirinya.
Bayangkan subuah pesawat mainan. Jika kita membayangkan ada sebuah kawat yang terantang dari ujung hidung pesawat hingga ujung ekor pesawat, maka ini lah yang disebut sumbu longitudinal. Gerakan berputar terhadap sumbu longitudinal ini dikendalikan dengan menggunakan aileron, dan disebut geral roll. 


Pilot melakukan gerak roll dengan memutar control column atau menggerakan ‘batang kemudi’ ke kiri atau ke kanan.




Sekarang, bayangkan sebuah kawat terentang dari ujung sayap sebelah kanan hingga ujung tepi sayap sebelah kiri. Artinya, kawat ini berada sepanjang rentang sayap. Ini lah gambaran secara kasar dari posisi sumbu lateral. Gerak pesawat berputar terhadap sumbu lateral adalah hasil dari gerakan elevator dan disebut gerak pitch. Pilot mengendalikan gerak pitch ini dengan cara menekan control column masuk atau keluar.





Terakhir, bayangkan sebuah titik dimana sumbu longitudinal berpotongan dengan sumbu lateral. Jika kita rentangkan sebuah kawat secara vertikal melewati titik perpotongan ini, maka kawat itulah yang menggambarkan sumbu vertikal, dan pilot mengendalikan putaran pesawat pada sumbu ini dengan menggerakkan rudder. Gerakan putar terhadap sumbu vertikal disebut gerak yaw. Pilot melakukan gerak yaw degan kendali pedal di kakinya.

Titik pertemuan antara sumbu longitudinal, sumbu lateral, dan sumbu vertikal disebut center of gravity (CG).





Seorang aircraft designer haris mempertimbangkan CG untuk menetukan posisi tangkap gaya aerodinamik. CG merupakan faktor yang sangat signifikan terhadap kesatbilan dan manuverability dari pesawat.

Kesimpulannya:
1. Control surfaces aileron berada pada sayap, digerakkan dengan memutar batang kendali ke kiri dan ke kanan, dan menghasilkan gerak roll terhadap sumbu longitudinal.
2. Control surfaces elevator berada akor horisontal (horizontal stabilizers), digerakkan dengan menekan control column masuk dan keluar, dan menghasilkan gerak pitch terhadap sumbu lateral.
3. Control surfaces rudder berada pada ekor vertikal (vertical stabilizers), digerakkan dengan menggunakan pedal pada kaki, dan menghasilkan gerak yaw terhadap sumbu vertikal.

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis