Bilangan tersebut, 2 pangkat 57.885.161 minus 1, ditemukan oleh Curtis Cooper, ahli matematika dari University of Central Missouri di Warrensburg. Penemuan itu adalah bagian dari jaringan raksasa komputer relawan yang bertujuan mencari bilangan prima. Proyek pencarian bilangan prima ini mirip dengan proyek-proyek seperti SETI@Home, yang mengunduh dan menganalisis data teleskop radio di Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI).
Jaringan raksasa itu, yang disebut Great Internet Mersenne Prime Search (GIMPS), mengerahkan 360 ribu prosesor yang beroperasi pada 150 triliun kalkulasi per detik. Ini adalah bilangan prima ketiga yang ditemukan oleh Cooper.
"Upaya ini sama seperti mendaki Gunung Everest,” kata pendiri GIMPS, George Woltman, seorang pensiunan ilmuwan komputer di Orlando. “Orang menikmatinya sebagai tantangan untuk menemukan sesuatu yang belum pernah diketahui sebelumnya.”
Bilangan prima baru ini juga merupakan contoh ke-48 dari kelompok bilangan prima langka yang disebut “bilangan prima Mersenne”. Bilangan prima ini memiliki rumus 2 pangkat bilangan prima minus 1 (Mp=2ˆp-1).
Kelompok bilangan prima ini pertama kali ditemukan oleh biarawan Prancis, Marin Mersenne, pada 350 tahun silam. Sejak saat itu, baru 48 bilangan yang ditemukan, termasuk bilangan prima terbaru yang ditemukan oleh Cooper.
Penemuan bilangan prima baru itu langsung diperiksa ulang oleh sejumlah peneliti menggunakan komputer lain.
Pencarian bilangan prima terbesar ini membutuhkan waktu yang amat lama. Cara intuitif menemukan bilangan itu sebetulnya sederhana, yaitu membagi setiap bilangan potensial dengan angka tunggal yang lebih kecil dari bilangan itu. "Jika Anda melakukannya dengan cara itu, perlu waktu lebih lama dari umur alam semesta," kata Woltman.
Atas penemuan bilangan prima baru ini, Cooper berhak memperoleh hadiah sebesar US$ 3.000.
0 komentar:
Post a Comment