Russian Academy of Sciences menyatakan meteor yang jatuh di negaranya diperkirakan seberat 10 ton dan melesat dengan kecepatan supersonik di atas Pegunungan Ural Rusia. Meteor itu diduga memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan 54 ribu kilometer per jam dan hancur dengan sebaran meliputi wilayah seluas 30-50 kilometer.
Menurut lembaga ini, jatuhnya meteor ini disertai ledakan hebat akibat gesekan dengan atmosfer, hal yang diduga menyebabkan pecahnya kaca-kaca bangunan di wilayah yang terkena dampak. Biro Penanggulangan Bencana Rusia mengatakan lebih dari 500 orang terluka.
"Terjadi kepanikan. Orang tidak tahu apa yang terjadi. Semua orang berkeliling ke rumah-rumah penduduk untuk memeriksa apakah mereka baik-baik saja," kata Sergey Hametov, penduduk Chelyabinsk, sekitar 1.500 kilometer timur Moskow, wilayah yang paling terkena dampak jatuhnya meteor.
Beberapa pecahan meteor jatuh di waduk di luar Kota Cherbakul, menurut kantor berita Itar-Tass. Mengutip juru bicara militer, Yarslavl Roshupkin, ditemukan kawah selebar 6 meter di lokasi jatuhnya meteor.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Vadim Kolesnikov, mengatakan sekitar 600 meter persegi atap di sebuah pabrik seng runtuh. Tidak ada klarifikasi langsung apakah keruntuhan itu disebabkan oleh meteor atau oleh gelombang kejut dari ledakan.
Laporan soal jatuhnya meteor ini saling bertentangan. Seorang juru bicara Kementerian Darurat, Irina Rossius, misalnya, mengatakan kepada The Associated Press bahwa ada hujan meteor. Tapi, kantor berita Interfax yang mengutip pernyataan seorang pejabat menyatakan meteor yang jatuh adalah tunggal.
Prediksi awal, meteor ini berdiameter 15 meter dan beratnya sekitar 7.000 ton, kata Peter Brown, direktur Center for Planetary Science and Exploration at the University di Ontario, Kanada.
Dari beberapa sensor menggunakan beberapa teknologi, sebuah estimasi awal yang terbaik dari total energi yang dilepaskan meteor itu adalah setara 300 kiloton TNT, Brown mengatakan. Namun ia menekankan bahwa jumlahnya bisa berubah karen ilmuwan masih mempelajari lebih lanjut.
"Tapi saya yakin, bagaimanapun, bahwa itu adalah lebih dari 100 kiloton, sehingga merupakan yang terbesar sejak ledakan Tunguska tahun 1908," katanya.
Dalam peristiwa 1908, objek berdiameter 40 meter meledak di atas Sungai Tunguska di Siberia, dan dampaknya dirasakan hingga 2.137 km persegi.
Dalam sebuah kebetulan kosmik, bola api Rusia terbaru meledak hanya beberapa jam sebelum asteroid 45 meter 2012 DA14 melintas pada jarak 27 ribu km dari Bumi hari ini, jarak terdekat bagi batuan raksasa luar angkasa melintas.
Meteor yang jatuh di Rusia sedang melakukan perjalanan sekitar 64.800 km/jam saat memasuki atmosfer, kata para peneliti. Berdasarkan durasi rekaman video yang diambil oleh para pengamat, Brown mengatakan, "Jelas ini adalah entri yang sangat dangkal, pasti kurang dari 20 derajat dan bahkan mungkin lebih dangkal."
NASA memperkirakan meteor Rusia ini berdiameter 15 meter ketika menghantam bumi hari Jumat lalu dan meledak seperti bola api angkasa yang lebih terang daripada matahari. "Ini fenomena besar dalam hidup kita," kata kolektor batu Michael Farmer dari Arizona. Bahkan para ahli mengatakan kemungkinan ada kesempatan bagus bahwa meteorit akan menggeser emas.
Sementara banyak meteor yang habis menguap ketika berada di atmosfer. "Bongkahan batu besar bahkan hanya sedikit saja yang bisa mencapai tanah," kata Marc Fries, ahli pelacak meteor dan ilmuwan senior di Planetary Science Institute di Tucson.
Para ilmuwan Rusia belum mengklasifikasi meteorit, gambar dan video yang diposting publik. Fragmen batuan tersebut ditemukan di dekat kawah danau beku. "Ada yang mengatakan kepada saya bahwa ini bukan meteorit besi. Sehingga mungkin mengarah pada chondrite, batu meteorit," kata Fries.
Meteorit besi juga kecil kemungkinannya hancur di atmosfer daripada batuan meteorit. Alan Rubin, ahli meteorit dan juga profesor geologi di Universitas California, Los Angeles menduga bahwa bola api Chelyabinsk ini adalah chondrite. Chondrite juga termasuk meteorit umum. Lebih dari 70 persen meteorit yang jatuh ke bumi adalah chondrite.
Meteorit yang jatuh mengacu pada 2 kategori bahan yaitu besi atau batuan. Meteorit besi terdiri atas 90 persen besi, sementara batuan meteorit terkandung komposisi batuan dan sedikit bahan logam.
Potongan meterot Rusia telah diposting dalam eBay, tetapi menurut Rubin besar kemungkinan itu palsu. "Gambar yang saya lihat lebih mirip terak (arang besi)," katanya.
Meskipun meteor mengungkapkan komposisi yang mineral yang jarang atau sudah umum, Rubin mengatakan bahwa ia tetap tertarik untuk melihat pecahan meteorit itu. Komposisi batuan meteorit mengandung petunjuk bagaimana tata surya ini terbentuk. "Mempelajari meteorit dan menentukan darimana mereka datang, kita dapat membuat peta awal sistem tata surya," katanya.
"Jika laporan kerusakan tanah dapat diverifikasi, mungkin dapat ditentukan ukuran obyek asli saat beberapa meter sebelum memasuki atmosfer. Bagian yang terpecah dan ledakan karena tekanan yang tidak sama antara sisi muka dan sisi ekor," kata Yeomans. Ia menekankan bahwa fenomena bolide ini kemungkinan besar tidak terkait sama sekali dengan asteroid 2012 DA14 yang mendekat dalam jarak 27 ribu kilometer dari Bumi.
"Asteroid tersebut melakukan perjalanan dari selatan ke utara," ujar Yeomans. Sementara itu, jejak bolide tidak bergerak dari arah itu. Selain itu, rentang waktu antara bolide dan 2012 DA14 sangat signifikan.
Asteroid 2012 DA14 memiliki lebar 45 meter atau separuh dari ukuran lapangan sepak bola. Benda luar angkasa ini akan mendekati permukaan bumi pada pagi dinihari tadi melewati langit Indonesia. Jarak asteroid tersebut hanya 8.046 kilometer dari bumi dan jarak ini lebih dekat daripada satelit komunikasi yang mengitari planet pada orbit geosynchronous.
Ilmuwan NASA dan astronom profesional maupun amatir di seluruh dunia telah melacak asteroid 2012 DA14 yang sejak pertama kali ditemukan oleh tim amatir pada Februari 2012. Para ilmuwan NASA menegaskan bahwa asteroid ini tak akan menabrak bumi, bahkan di masa mendatang.
Meteor tersebut dilaporkan jatuh kawasan berpenduduk di Rusia bagian tengah pada 15 Februari 2013. Keterangan pemerintah menyebutkan meteor itu jatuh ke danau. Meteor melintas di atas kawasan Chelyabinsk, jatuh di genangan air yang terletak 1 kilometer dari Kota Chebarkul.
Meteorit jatuh melintasi cakrawala sehingga meninggalkan jejak panjang serupa asap berwarna putih di belakangnya yang bisa dilihat sejauh 200 kilometer di Yekaterinburg. Alarm mobil berbunyi, jendela hancur, dan sinyal ponsel terganggu.
Lembaga penerbangan dan antariksa Rusia (Roscosmos) mengkonfirmasi benda yang jatuh tersebut adalah meteorit. Ketika menghujam atmosfer, batu angkasa tersebut bergerak pada kecepatan 30 kilometer per detik.
Sebelumnya diberitakan 400 orang terluka ketika "hujan" meteorit turun di langit Rusia tengah pada Jumat. Para korban, yang sebagian besar dalam perjalanan mereka ke tempat kerja di Chelyabinsk, melihat cahaya terang dan mendengar suara seperti ledakan diikuti gelombang kejut. Lokasi meteor jatuh adalah kota industri yang terletak 1.500 kilometer sebelah timur Moskow.
0 komentar:
Post a Comment