Pages

Labels

Copyright by Amirul DW ©. Powered by Blogger.

Saturday, February 16, 2013

Sinosi, Mobil Listrik Karya Mahasiwa Jember

Mobil listrik karya tim mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, yang diberi nama Sinosi, Kamis, 14 Februari 2013, diluncurkan melalui acara uji coba mengelilingi halaman kampus.

Sinosi, Mobil Listrik Karya Mahasiwa Jember
Acara peluncuran dilakukan bersamaan dengan peresmian gedung baru Fakultas Teknik. Rektor Unej, Mohammad Hasan, bersama istrinya, berangkat dari kantor rektorat menggunakan Sinosi yang dikemudikan seorang mahasiswa. "Saya berharap mobil ini bisa dikembangkan terus agar lulusan Fakultas Teknik Unej bisa ikut ambil bagian dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia," kata Hasan.

Seusai acara peresmian gedung Fakultas Teknik, sejumlah pejabat Unej bergantian menjajal Sinosi–akronim dari bahasa Jawa: sing nomer siji.

Sinosi merupakan mobil listrik pertama karya mahasiswa Fakultas Teknik Unej yang laik jalan. Sebelumnya, mahasiswa Fakultas Teknik juga telah menghasilkan mobil listrik walau masih dalam versi prototipe. "Ini pengembangan dari Titen GX-3, mobil listrik yang dibuat tahun 2011 lalu," ujar ketua tim, Muhtada Faizul.

Mobil Titen GX-3, kata Faizul, berhasil menyabet juara umum kedua dalam Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) III yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Nasional di kampus Politeknik Negeri Bandung.

Mobil Titen GX-3 kemudian dikembangkan lagi oleh tim gabungan mahasiswa jurusan teknik mesin dan teknik elektro menjadi Sinosi mulai November 2012 lalu. Dibuat dengan konsep city car untuk dua penumpang, Sinosi memiliki panjang 3,5 meter; lebar 1,5 meter; dan tinggi 1,4 meter.

Mobil dengan bobot 300 kilogram itu menggunakan penggerak brushlessDC (BLDC) dengan catu daya baterai lead acid. Dengan kecepatan 20 kilometer per jam, Sinosi mampu menempuh jarak sejauh 35 kilometer untuk kemudian harus di-charge kembali selama tiga jam. "Body mobil dibuat dari fiberglass," ucap Faizul.

Baterai yang menjadi sumber tenaga Sinosi ditempatkan di bagian depan mobil. Sedangkan mesin penggerak di bagasi belakang. Penggunaan BLDC sebagai penggerak karena lebih mudah dalam perawatan. "Tim berencana memodifikasi motor penggerak agar kecepatannya mampu mencapai 50 kilometer per jam,” tutur Faizul.

Menurut Faizul, selain membutuhkan perbaikan mesin penggerak, interior dan eksterior Sinosi juga masih butuh penyempurnaan. "Hitungan sementara kami, perlu dana sekitar Rp 150 juta sampai Sinosi bisa sempurna," katanya.

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis